Senin, 18 November 2024
03.25
Addakhil
“ KONCONE DIPIKIR NOO “
Santaplah makanan dengan hati gembira. Tawa dan canda menghiasi suasana. Kami berkumpul untuk merayakan saudara. Makan bersama penuh tawa, tak terlupakan.
Setiap suap makanan menjadi bahagia. Kehangatan keluarga terasa sangat nyata. Sambil berbicara cerita-cerita hari ini. Maka kita merayakan kebersamaan yang tak pernah pudar.
Tertawa bersama dalam kenangan indah. Setiap suguhan makanan menjadi diingat selalu. Kebersamaan yang tak terlupakan. Makan bersama penuh canda tawa
03.19
Addakhil
“ BERSAMA BUS RESTU PANDA “
Sudah saatnya kembali ke asrinya desa
Yang hijaunya tenteramkan jiwa yang senak
Sudah saatnya kembali ke teduhnya rumah
Yang selalu hadirkan rasa nyaman dari penatnya kebisingan
Sudah saatnya kembali ke pangkuan ibu
Yang kasih sayangnya takkan pudar oleh waktu
Sudah saatnya kembali ke gendongan ayah
Yang tanpa henti peluh tercurah walau tubuh sudah payah
Dan bila saatnya kembali ke peraduan-Nya
03.12
Addakhil
Pantai Gemah Jadi Saksi
Hari ini kami ke sini
Luap rasa sayang
Luap rasa kangen
Luap rasa tak ingin berpisah
Selamanya bersama denganmu
Hari ini kami ke sini
Hujan guyur sepanjang jalan
Tak surut niat
Adanya hanya rasa bahagia
Indah suasana
Hari ini kami ke sini
Pantai Gemah jadi saksi
Ada ikat sahabat
Sangat akrab dan erat
Dalam hati nan suci
Hari ini kami ke sini
Lepas sedih murung
Kesal amarah buruk sangka
Lepas segala yang tak
Mengenakkan hati
Hari ini kami ke sini
Saling ucap janji
Walau dalam hati
Sambung silaturrahmi
Selamanya takkan usai
Hari ini kami ke sini
Lihat indah alamMu
Hamparan laut lepas
Pantai Gemah salah satu
Bukti dan tanda KuasaMu
Jumat, 11 Oktober 2024
18.50
Addakhil
Setiap tanggal 14 Agustus Negra Indonesia memperingati Hari Pramuka Indonesia. Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) memiliki sejarah yang turut berkontribusi dalam perjalanan bangsa. Lahirnya Pramuka di Indonesia turut menyulut berdirinya pergerakan nasional. Peristiwa apa yang menyebabkan tanggal 14 Agustus dijadikan sebagai Hari Pramuka Indonesia?
Dikutip dari laman resmi Pramuka, sebelum menggema di Indonesia, pramuka telah berkembang terlebih dahulu di Inggris lewat pembinaan remaja yang dilakukan oleh Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
Powell diketahui memiliki banyak pengalaman yang berpengaruh pada kegiatan di dalam Pramuka seperti pengalaman mengalahkan kerajaan Zulu di Afrika, keterampilan berlayar, berenang, berkemah dan masih banyak lainnya. Pengalaman itu ditulis Powell dalam sebuah buku berjudul 'Aids to Scouting'. Buku itu yang menjadi panduan bagi tentara muda Inggris untuk melakukan tugasnya. Kemudian pimpinan Boys Brigade di Inggris meminta Powell untuk melatih anggotanya berdasarkan pengalamannya. Pada 1908, Powell kembali menulis buku yang berisi pengalamannya tentang latihan kepramukaan. Buku ini berjudul 'Scouting for Boy' dan kemudian menyebar dengan cepat di Inggris dan negara lain, termasuk Indonesia.
Pelopor gerakan kepanduan di Indonesia diawali dengan berdirinya Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang kemudian berubah menjadi Nederlands Indische Padvinders. Pada 1916, S.P Mangkunegara VII membuat organisasi kepanduan sendiri di tanah air, tanpa campur tangan dari Belanda.
Organisasi itu diberi nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) dan merupakan organisasi kepanduan yang pertama di tanah nusantara. Lahirnya JPO menjadi penyemangat berdirinya organisasi kepanduan lain di Indonesia pada saat itu.
Pada masa penjajahan Jepang, organisasi kepanduan dan partai dilarang untuk beraktivitas. Barulah pada September 1945 sejumlah tokoh dari gerakan kepanduan Indonesia berkumpul untuk melakukan pertemuan di Yogyakarta. Dari hasil kongres pada 27-29 September 1945 terbentuk Pandu Rakyat Indonesia.
Kehadiran Gerakan Pramuka di Indonesia mendapat tempat penting di Indonesia bertolak pada ketetapan MPRS No. II/ MPRS/ 1960. Presiden Sukarno memberikan amanat kepada pimpinan pandu di Istana merdeka pada 9 Maret 1961. Amanat itu untuk lebih mengefektifkan kepanduan sebagai komponen penting dalam pembangunan bangsa.
Lambang Pramuka berupa Tunas Kelapa yang kita ketahui saat ini disahkan dalam Keppres Nomor 238 Tahun 1961. Kemudian pada 14 Agustus 1961, secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada masyarakat setelah Presiden Sukarno menganugerahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keppres Nomor 448 Tahun 1961.
18.47
Addakhil
“Motor Vespaku”
Motor Vespa, lambang klasik elegan
Dengan roda kecil dan bodi bulat
Seperti kupu-kupu, terbang dengan indah
Menghadirkan romantika zaman dulu
Motor Vespaku…
Mesin berderap, memekakkan telinga
Menjadi irama dalam kehidupan
Kala melaju, dunia tersenyum ceria
Semua terlihat berwarna
Gaya yang anggun, seperti sang ratu
Menjadi sorotan di setiap jalanan
Membuat banyak orang berdecak kagum
Kagum akan keindahannya yang abadi
Mungkin dianggap ketinggalan zaman
Namun, tidak bagi para pencinta klasik
Itulah harta yang penuh memori
Selalu dirawat dengan baik
Kendati seiring waktu berlalu
Vespa tetap menjadi primadona
Tak tergantikan dengan motor modern
Tetap terjaga kemolekan dan keunikan
Memang hanya segelintir orang yang memilih
Namun, Vespa selalu menghadirkan pesona
Bagi mereka yang memakainya dengan bangga
Dan menghiasi jalan dengan keindahannya
Vespa… tak hanya sebagai kendaraan
Namun juga sebagai gaya hidup
Mengajarkan kita untuk menghargai masa lalu
Motor Vespa, lambang keindahan sejati
Tetap menghiasi jalanan kita
Membawa keindahan dalam setiap langkah
Menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup